Take a fresh look at your lifestyle.

Kisah Ibnu Sina Menyembuhkan Penyakit dengan Menikah

0 248

Ibadah.co.id – Ibnu Sina, seorang filsuf dan ahli di bidang kedokteran ini sudah tidak diragukan lagi kedalaman ilmunya. Bahkan, buku-buku kedokterannya dirujuk oleh penelitian dokter modern saat ini. Selain ahli di bidang keagamaan, dia juga menguasi ilmu astronomi, fisika, psikologi, dan kimia. Dia bernama lengkap Abu ‘Ali al-Husayn ibnu ‘Abd Allah ibnu Sina. Dia lahir di Bukhara Uzbekistan pada tahun 980 M (sekarang termasuk wilayah negara Iran). Di dunia barat atau eropa, Ibnu Sina terkenal dengan nama bahasa Latin, yaitu Avicenna.

Kedalama ilmu kedokteran Ibnu Sina tidak bisa diragukan lagi. Lewat karyanya al-Qanun fi al-Thib, yang selesai ditulis pada tahun 1025 M. Kemudian, diterjemahkan dalam bahasa Inggris menjadi The Canon of Medicine. Sebuha buku yang dijadikan rujukan atau referensi ilmuan kedokteran hingga sekarang. Lewat karyanya, dia digelari sebagai Bapak Kedokteran.

Dalam buku tersebut terdapat kisah Ibnu Sina menyebuhkan penyakit seorang pemuda terbaring di tempat tidurnya selama bertahun-tahun. Dia sudah berobat, namun belum ada satu pun dokter yang mampu menyembuhkan penyakitnya dan mendiagnosis penyakit secara tepat.

Selang beberapa hari, tubuh pemuda tersebut melemah. Badan yang mulanya gemuk, kini sudah terlihat mengurus. Sebab, pemuda tersebut tidak mau makan dan berbicara. Maka, datanglah Ibnu Sina untuk mencoba menyembuhkan penyakit pemuda yang termasuk keponakan seorang pejabat tinggi di Qabus.

Kemudian, dia memeriksa denyut nadi pemuda tersebut dan meminta sang pejabat untuk mendatangkan seseorang yang mampu menyebutkan nama-nama jalan dan lapangan rumput kota Gurgan (400 Km dari Teheran Iran). Kota ini terletak di dekar Laut Kaspia.

Setelah sang pejabat mendatangkan seseorang dan menyebutkan jalan sesuai dengan permintaannya. Denyut nadi sang pemuda begitu kencang dan raut wajah semakin memucat. Mengetahui hal tersebut, Ibnu Sina meminta sang pejabat untuk mendatangkan seseorang yang mampu bercerita tentang keluarga-keluarga yang tinggal di jalan tersebut.

Orang tersebut berhasil didatangkan. Ibnu Sina meminta untuk menyebutkan nama-nama yang ada keluarga tersebut dengan suara yang lantang. Ketika orang tersebut menyebutkan nama seseorang dari anggota tersebut, denyut nadinya semakin meninggi.

Akhirnya, Ibnu Sina meminta sang pejabat untuk memanggil salah satu orang dari keluarga tersebut yang ia kenali. Setelah didatangkan, Ibnu Sina meminta menyebutkan nama-nama keluarganya di depan sang pemuda yang terbaring sakit. Ketika penyebutan nama seorang gadis, darah sang pemuda tiba-tiba sangat tinggi. Kemudian, dia menghampiri sang jabatan secara tertutup, bahwa keponakannya sedang kasmaran atau jatuh cinta pada seorang gadis dari keluarga tersebut. Dia menyarankan untuk menikahinya. Terbukti, sang pemuda tersebut sembuh dari sakit yang dideritanya.

Dari kisah cerita tersebut, bahwa penyakit bukan berbentuk fisik saja tetapi terjadi pada kejiwaan atau fsikis. Dalam ilmu kedokteran disebut psikosomatis, yakni suatu kondisi atau gangguan ketika pikiran mempengaruhi tubuh, hingga memicu munculnya gejala fisik. Kasus tersebut menunjukkan bahwa kebenaran teori Ibnu Sina, bahwa sakit tidak hanya disebabkan oleh fisik yang lemah, tapi juga karena kejiwaan yang bermasalah. (HN/Kontributor)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy