Soal Curhatan Khutbah Jumat Kiai Said ke Listyo, Kemen BUMN telah MoU dengan PBNU
Ibadah.co.id – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj meminta Kepala Kepolisian RI Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk membersihkan masjid-masjid BUMN dari paham radikalisme. Kiai Said meceritakan bahwa ia menyaksikan khutbah salat Jumat di masjid BUMN berisi celaan terhadap dirinya dan pemerintah.
“Di masjid BUMN, waduh, kalau kutbah Jumat, saya pernah dengar sendiri ‘Gus Dur bego, Said Aqil, Jokowi goblok’. Itu kan, masya Allah, apa kutbah Jumat seperti itu?” kata Said Aqil dalam pertemuan dengan Listyo di Kantor PBNU, Jakarta, Kamis, 28 Januari 2021.
Said Aqil mengatakan, kutbah seperti itu banyak terjadi di masjid BUMN, seperti di Telkomsel, PLN, dan Pertamina. Bahkan, kata dia, juga terjadi di kantor Pegadaian yang berada di samping kantor PBNU.
“Kenapa itu dibiarkan. Belum lagi aliran dan dari Baznas dulu ke mana. Silakan Pak, sekarang baru bersih-bersih tugas Pak Noor Achmad (Ketua Baznas) tugasnya. Jangan-jangan malah ada yang ke ISIS juga nanti,” ujar Said Aqil.
Listyo Sigit menyampaikan di bawah kepemimpinannya, ia akan memelihara warisan pendiri bangsa bahwa NKRI berdasarkan Pancasila sebagai negara kesepakatan.
Tiga Hal Poin Utama Kerja Sama BUMN dan PBNU, Termasuk Soal Radikalisme di Masjid BUMN
Dalam rangka silaturahim Menteri BUMN Erick Thohir pada Jumat, (04/09/2020) di aula Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah, Jagakarsa, Jakarta Selatan tersebut, Erick Thohir menyebut tiga hal yang menjadi poin utama pembahasan dengan PBNU, yakni Sumber Daya Manusia (SDM), Corporate Social Responsibility (CSR) dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
BUMN kini telah resmi jalin kerja sama dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Hal ini ditengarai dengan adanya penandatanganan MoU oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siraj.
Pertama, pengembangan Sumber Daya Manusia yang baik. Erick mencontohkan bidang SDM ini terkait kerja sama negara Uni Emirat Arab dengan Indonesia. Kedua, kerja sama dalam Corporate Social Responsibility (CSR). Erick Thohir menyebut perlu adanya target yang tepat agar sesuai sasaran di masyarakat. Ketiga, kerja sama dari segi usaha mikro,UMKM dan lainnya. Menurutnya Keberpihakan dengan pengusaha kecil itu penting.
Dalam poin-poin tersebut juga termasuk dalam pengembangan pendidikan akhlak, dimana hal itu juga menjadi transformasi BUMN. Seperti dalam menetralisir radikalisme, PBNU dan BUMN juga telah bekerjasama untuk menghadirkan da’i-da’i dari Lembaga Dakwah Nahdlatu Ulama (LDNU-PBNU) sebagai khotib Jumat di masjid-masjid BUMN.
Hal ini telah dilakukan Kemen BUMN sejak November 2020 lalu, dan telah terlaksana di wilayah Jabodetabek. “Hal ini diharapkan dapat membasmi radikalime di tanah air, serta menciptakan dakwah yang lebih santun dan rahmatan lil alamin”, tegas Erick. (RB)
[…] Baca Juga: Soal Curhatan Khutbah Jumat Kiai Said ke Listyo, Kemen BUMN telah MoU dengan PBNU […]
[…] Baca Juga:Soal Curhatan Khutbah Jumat Kiai Said ke Listyo, Kemen BUMN telah MoU dengan PBNU […]
[…] – Dalam rangka memberantas radikalisme di seluruh masjid-masjid Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Badan Usaha Milik Negara (Kemen BUMN) telah bekerjasama dengan Lembaga Dakwah […]
[…] – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siroj mengajak seluruh pengguna media sosial untuk bijak dalam bermuamalah. Media sosial harus dijadikan […]