Tradisi Haul Pesantren, Menag : Rekatkan Hubungan Batin dan Jaringan Keilmuwan
Ibadah.co.id – Dalam Haul dan Tasyakkur Khatmil Qur’an, Juz ‘Amma, dan Alfiyah Ibnu Malik yang digelar Pesantren KH Aqil Siradj (KHAS), Menag Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, dalam konteks pesantren, haul merupakan tradisi luhur yang mencerminkan hubungan batin dan jaringan keilmuan kiai dan santri.
Menurut Menag, Haul dan Tasyakkur Khatmil Qur’an, Juz ‘Amma, dan Alfiyah Ibnu Malik ini setidaknya memiliki makna tentang wujud kesadaran kolektif atas penguatan eksistensi dan komitmen untuk senantiasa berterima kasih dan merekatkan silaturahim, baik dalam hubungan kerabat keluarga orang tua-anak maupun kiai-santri.
“Begitu juga dengan jaringan intelektual kiai-santri, maupun hubungan batin dengan orang-orang yang telah memberikan pengaruh dalam kehidupan ini,” ujar Menag, Senin (6/9) malam dilansir dari laman resmi Kemenag.
Menag turut menambahwa bahwa, “Dalam mencari ilmu, kita perlu berguru kepada orang-orang yang memiliki silsilah dan kevalidan ilmu pengetahuan yang jelas. Sehingga, insya Allah, meraih ilmu yang barokah dan manfaat. Hal ini sama sekali berbeda dengan belajar melalui media sosial, misalnya, yang belum tentu valid akan keilmuan dan tradisi akademiknya,”.
Menurutnya, haul dan tasyakkur ini merupakan sebuah tradisi agung yang lekat dengan dunia pondok pesantren. Dunia pondok pesantren adalah dunia yang menanamkan keluhuran akhlak dan budi pekerti yang mulia, serta dunia pendidikan yang menanamkan komitmen kebangsaan yang teruji.
“Bangsa Indonesia patut bersyukur dengan kehadiran pondok pesantren. Melalui pesantren, komitmen keislaman dan kebangsaan selalu saling menguatkan,” ujarnya.
Menag mengajak kaum santri untuk mendoakan dan meneladani sosok Almaghfurlah KH. Agil Siradj dan Almarhumah Nyai Hj. Afifah Harun, serta dua putra yang juga sudah wafat, yakni Almarhum KH. Ja’far Shadiq Agil Siradj dan Almarhum KH. Ahsin Syifa Agil Siradj.
Baca Juga : Sholawat Badar Diusulkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Menurutnya, mereka merupakan orang-orang teladan, yang telah banyak memberikan pembelajaran bahwa betapa nilai seseorang itu sangat dipengaruhi oleh keikhlasan dan dedikasi untuk melahirkan generasi penerus yang berilmu pengetahuan luas dan berkarakter.
“Selamat atas pencapaian para santri dan lapisan masyarakat yang luar biasa. Semoga ilmu yang diraihnya memberi manfaat dan barokah,” tutup Menag.
Diketahui, haul ini diikuti oleh Pengasuh Pondok Pesantren KHAS (Kyai Haji Agil Siradj), KH. Muhammad Musthofa Aqil Siradj, Bupati Cirebon, Ketua Umum PBNU Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, KH. Ni’amillah Aqil Siradj, serta para santri dan alumni Pondok Pesantren KHAS. (EA)
Baca Juga : Sedang Alami Kesulitan? Ini Doa yang Diajarkan Rasulullah kepada Sayyidah Fathimah
[…] Baca Juga : Tradisi Haul Pesantren, Menag : Rekatkan Hubungan Batin dan Jaringan Keilmuwan […]